Soul Mechanic
Episode 3 Part 3
Sumber konten dan gambar : KBS2 |
Woo Joo pergi ke Pusat Medis Eun Kang untuk menemui Si Joon. Si Joon mengajaknya ke ruangannya. Awalnya dia mengira Woo Joo datang karena setuju untuk melakukan perawatan. Tapi Woo Joo menjelaskan kalau dia tertarik dengan pekerjaan paruh waktu yang Si Joon tawarkan tempo hari tentang terapi panggung. Dia mengaku saat membantu Cha Dong Il, entah kenapa dia merasa lebih baik.
Meski sepertinya agak kecewa karena Woo Joo belum mau dirawat, tapi Si Joon seperti biasa memasang wajah bahagia dan senang hati menerima Woo Joo. Dia memberikan beberapa buku tentang terapi panggung agar Woo Joo bisa mempelajarinya.
Terapi panggung perdana di mulai dengan pasien Sung Min Ho. Woo Joo dan Min Ho duduk berhadapan di atas panggung, sementara para psikiater menyaksikan dan mengamati.
Woo Joo memerankan sosok ayah Min Ho yang selalu memarahi Min Ho, meremehkannya, dan membanding-bandingkannya dengan kakaknya. Awalnya Min Ho hanya diam saja. Tapi Si Joon maju dan memintanya mengatakan apa yang ingin dia katakan.
Akhirnya Min Ho mengeluarkan semua isi hatinya yang selama ini dia pendam. Dia ingin ayahnya menganggapnya juga karena dia juga manusia bukannya hantu. Min Ho menangis dan marah mengingat dulu saat usia 12 tahun dia kabur dari rumah karena selalu merasa kesepian. Tapi ironisnya ayahnya tidak mencarinya bahkan tidak menyadari kalau dia kabur. Min Ho berkeliaran di luar selama satu minggu. Dia kelaparan. Tapi ayahnya malah mentraktir kakaknya makan diluar karena kakaknya mendapat penghargaan. Sementara Min Ho mencari makanan tapi tidak ada yang bisa di makan. Akhirnya dia memakan kertas yang dia rendam dalam air berharap dia mati saat itu juga.
Min Ho menangis tersedu. Woo Joo yang ikut sedih, bangkit memeluknya dan mengelus punggungnya.
Semuanya memuji Woo Joo termasuk Dong Hyuk yang berterima kasih atas bantuan Woo Joo. Mereka semua berkumpul di restoran Ji Sun kecuali Dong Hyuk yang menolak ikut.
Pulangnya, Woo Joo terlihat sangat bahagia. Dia bahkan berjalan sambil menari-nari dan menyapa orang yang lewat. Sementara Si Joon seperti biasa melakukan siarannya.
"Orang yang saling menyakiti biasanya bukan dari orang asing. Seperti keluarga, kekasih, atau teman. Mereka biasanya lebih dekat dari siapapun."
"Otak manusia memiliki sekitar 100 miliar sel saraf. Dan neurotransmitter dari mereka mengubah keadaan sadar kita. Adrenalin yang dikeluarkan saat kita stress, oksitosin yang memperkuat ikatan kita dengan orang lain. Dopamin membangunkan kita dan GABA yang menenangkan kita. Pertanyaanku adalah bagaimana neurotransmitter ini terjadi? Itu datangnya dari perasaanmu. Dimanakah perasaanmu dan pikiranmu saat itu? Pada zaman kuno orang-orang percaya pikiran ada di otak. Beberapa mengira itu diafragma atau di bawah tulang rusuk. Orang sering menggunakan frasa 'patah hati'. Mungkin mereka mengira itu ada di hati. Para filsuf yunani mengatakan bahwa pikiran itu non material. Jadi itu tidak ada dalam tubuh seperti daging dan darah. Oleh sebab itu mereka mengatakan pikiran tidak mati dengan tubuh juga. Aku setuju dengan filsuf yunani. Jadi pikiran adalah jiwa... dan aku tukang reparasinya."
Dong Hyuk mengantar Wakil Direktur Oh pulang karena ada yang ingin Pak Oh bicarakan. Dia menanyakan pengobatan Hwang Bo Young yang ternyata keluarganya ada hubungan dengan rumah sakit. Pak Oh mengaku dia percaya pada Dong Hyuk. Tapi menurutnya anoreksia harus ditangani dengan psikoterapi seperti metode Si Joon. Dong Hyuk terlihat tidak suka sama Pak Oh ini yang tukang ngatur.
Dong Hyuk kembali ke rumah sakit. Dia menyalakan komputernya dan membuka file tentang pasiennya. Sejenak dia memijat pelipisnya. Dong Hyuk mengambil obat dari laci mejanya. Sebelum meminumnya, dia sempat memerhatikan botol obatnya dan tampak memikirkan sesuatu.
Keesokan harinya, Dong Hyuk menghubungi Neu Ri untuk menanyakan apakah Hwang Bo Young bisa menghadiri pertemuan yang dijadwalkan hari ini. Sepertinya dia memikirkan ucapan Pak Oh dan hendak melakukan psikoterapi dengan terapi panggung.
Si Joon mengajak Min Ho untuk menemui ayah Min Ho di kantornya. Dia meyakinkan Min Ho untuk mengeluarkan unek-uneknya pada ayahnya. Meski awalnya ragu, tapi akhirnya Min Ho melakukannya.
Min Ho mengingatkan ayahnya kalau saat dia 10 tahun, ayahnya memarahinya dan menuduhnya mencuri uang di dompet ayahnya pada itu bukan perbuatannya. Ayah Min Ho malah kesal dan menyebut Min Ho menyedihkan karena masih mengungkit kejadian di masa lalu.
Tiba-tiba gigi palsu ayah Min Ho terlepas jatuh ke meja. Si Joon menahan tawanya. Ayah Min Ho yang malu pun pergi keluar.
Min Ho mengaku kalau dia tidak tahu ayahnya pakai gigi palsu.
"Semua ayah di dunia, menjadi lebih kecil, rambut mereka memutih, dan mereka kehilangan gigi. Ayahmu bukan orang yang menakutkan seperti dulu. Aku tidak memberitahumu untuk memahaminya. Pengobatanmu di mulai dari sekà rang. Kita akan mulai dengan membangun kembali harga dirimu yang hilang," ucap Si Joon.
"Baik."
Bo Young bersama dua pasien gangguan makan lainnya melakukan psikoterapi ditemani seorang dokter dan Woo Joo. Saat diminta memejamkan mata sejenak, hanya Bo Young yang tidak menurut.
Setelah membuka mata, pasien perempuan bercerita kalau dia mengalami anoreksia nervosa. Dia adalah seorang model. Tapi berat badannya mudah sekali naik meski hanya minum air saja. Makanya dia takut saat melihat makanan.
Bo Young tanpa perasaan malah mengejeknya. Menurutnya omong kosong kalau air membuat gemuk. Kalau memamg iya lalu kenapa orang-orang di Afrika banyak yang kelaparan?
Giliran pasien pria yang gemuk. Katanya dia gila makan sejak mencoba melamar pekerjaan. Sudah ada lebih dari 100 lamaran yang dia ajukan. Setiap kali mulai makan, sulit baginya untuk berhenti.
Lagi-lagi Bo Young mengejek. Dia bilang kalau pria itu tetap mempertahankan bentuk tubuhnya, dia tidak akan pernah mendapat pekerjaan.
Woo Joo mengajak semua bertepuk tangan untuk keberanian kedua pasien dalam mengungkapkan perasaannya. Tentu saja Bo Young tidak ikut tepuk tangan. Woo Joo yang sedikit kesal menantangnya untuk bercerita.
Bo Young pun cerita kalau selama ini dia selalu menuruti ibunya seperti boneka. Dia muntah di depan ibunya agar ibunya tahu dia bukan boneka. Bo Young makan muntah makan muntah untuk menyiksa ibunya.
Tiba-tiba Woo Joo marah. Dia menyebut Bo Young manja. Banyak orang yang mengharapkan perhatian di sepanjang hidupnya. Tapi Bo Young malah menyia-nyiakannya. Woo Joo menyarankan Bo Young untuk jangan melakukan sesuatu yang nanti akan dia sesali.
Neu Ri yang sedari tadi menyaksikan bersama Dong Hyuk khawatir kalau Bo Young akan berakhir berkelahi dengan Woo Joo. Tapi Woo Joo akhirnya pergi dari ruangan itu. Dia berpapasan dengan Si Joon. Dia minta maafa karena merasa sudah menghancurkan semuanya.
Woo Joo pergi ke sebuah kedai ayam goreng. Ternyata kedai itu milik wanita yang dulu pernah mengadopsinya tapi entah bagaimana ceritanya saat usia Woo Joo 12 tahun dia ditinggalkan. Ibu angkat Woo Joo kesal karena Woo Joo masih terus datang kesana. Apa Woo Joo sengaja melakukan itu agar dia merasa buruk?
Woo Joo mengaku kalau terkadang dia merindukan wanita itu karena bagaimanapun dia sudah membesarkannya sejak usia 6 tahun sampai 12 tahun. Woo Joo juga minta maaf atas kejadian dulu (entah apa). Ibu angkat Woo Joo mengaku tidak ingat masa lalu karena terlalu sibuk mencari nafkah.
Beberapa saat kemudian Woo Joo pergi dan meninggalkan amplop berisi uang di meja.
Woo Joo berdiri di depan tempat tinggal Si Joon. Si Joon pulang dan kaget melihat Woo Joo di sana. Dia tanya bagaimana Woo Joo bisa tahu tempat itu.
"Aku pikir aku tidak bisa memberitahumu jika bukan sekarang. Kau benar. Aku bukan pasien. Tolong rawat aku. Kau bisa kan?"
Bersambung ke Soul Mechanic episode 4 di Ringkas Drama ya....
0 Comments