Love Affairs in The Afternoon Episode 5 Part 1

Love Affairs in The Afternoon

Episode 5 Part 1

Sumber konten dan gambar : Channel A

Kemesraan Soo Ah dan Ha Yoon semakin intens. Sementara di hutan, Ji Eun mendekatkan wajahnya ke Jung Woo. Jung Woo memejamkan matanya menerima apa yang akan dilakukan Ji Eun.

Tapi begitu bibir mereka hampir bersentuhan, kesadaran menghantam Jung Woo. Dia reflek mendorong Ji Eun hingga Ji Eun terjatuh ke tanah yang basah dan payung terlepas dari tangannya.

Ji Eun kaget. Dia menatap Jung Woo dengan pandangan terluka sekaligus malu. Jung Woo segera menyadari situasinya dan minta maaf pada Ji Eun. Dia hendak membantu Ji Eun bangun tapi Ji Eun menampik tangannya dan berlari pergi.

"Aku menunjukkan kelemahan yang tidak seharusnya aku tunjukkan. Sudah seharusnya dia menolak. Tapi hatiku tetap remuk. Kenapa ku berikan hatiku pada orang yang tidak semestinya."

Ji Eun terus berlari menerobos rintik hujan. Sementara Jung Woo berdiri mematung menatap arah kepergian Ji Eun.

Episode 5 : Benih bunga, terbang tinggi

Kemesraan yang terjadi di apartemen Ha Yoon terhenti saat ponsel Soo Ah berdering. Ha Yoon mengambilnya lalu menyerahkannya pada Soo Ah. Ternyata Ah Ram yang menelepon. Dia minta dijemput karena hujan.

Ha Yoon menyuruh Soo Ah pergi. "Kita jangan bertemu lagi."

Soo Ah diam tidak menyahut. Dia memakai kembali baju luarnya dan pergi menjemput Ah Ram. Ha Yoon memperhatikan kepergiannya dari jendela.

Ji Eun pulang dengan badan basah. Chang Kook yang sudah pulang lebih dulu heran karena Ji Eun pulang terlambat. Belum lagi Ji Eun kehujanan padahal dia biasanya membawa payung.

"Sudah hilang," sahut Ji Eun sambil lalu. Dia lalu membuka lemari es dan minum air dingin.

Chang Kook terus mengomentari Ji Eun. Dia merasa Ji Eun semakin aneh belakangan ini padahal dia masih muda. Yakin tidak demensia?

Ji Eun yang suasana hatinya sedang buruk, kesal mendengar ocehan suaminya. Dia menutup pintu kulkas dengan keras. Memangnya dia tidak diperbolehkan kehilangan satu payung? Itu kan hanya payung. Lagipula mereka hidup di dunia dia orang saja bisa hilang. Apa payungnya tidak boleh ketinggalan di suatu tempat?

Ji Eun masuk kamar meninggalkan Chang Kook yang bengong bertanya-tanya ada apa sebenarnya dengan istrinya.

Ji Eun bersandar di pintu kamarnya dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Aku melampiaskan kemarahanku akibat penolakan pada suamiku. Apa artinya suami untuk istri dan sebaliknya? Hati kami begitu jauh meski tubuh kami begitu dekat."

Jung Woo berjalan di kegelapan malam tidak mempedulikan dinginnya hujan yang mengguyur tubuhnya. Kebetulan Min Young yang entah darimana lewat dan kaget melihat suaminya basah kuyup. Dia bergegas turun dan memayungi Jung Woo. Seharusnya Jung Woo kan bisa beli payung di toko.

Sesampainya di apartemen, Min Young mengambil alih tas Jung Woo dan mendorong Jung Woo ke kamar mandi menyuruhnya mandi.

Min Young meletakkan tas Jung Woo di kursi. Dia tertegun saat melihat sebuah payung kuning menyembul dari dalam tas Jung Woo. Dia mengambilnya dan terlihat keheranan.

Sementara di kamar mandi, Jung Woo mematung di bawah guyuran air. Pikirannya melayang entah kemana.

Soo Ah membacakan cerita cinderella untuk Ahram. Ah ram bertanya apa ibunya juga cinderella karena antingnya tidak ada sebelah. Apa ada pada pangeran?

Soo Ah memegang telinganya dan baru menyadari kalau sebelah antingnya hilang. Ah Ram berkata kalau Soo Ah harus menemukannya karena itu hadiah dari ayah.

Setelah Ah Ram tidur, Soo Ah menyeduh kopi. Dia lalu melepas sebelah antingnya dan meletakkannya di meja.

Di tempat lain, Ha Yoon duduk gelisah di sofanya. Tiba-tiba matanya tertumbuk pada benda kecil di karpet. Anting Soo Ah! Ha Yoon mengambilnya dan serta merta ingatannya kembali pada kejadian tadi sore. Sama dengan Soo Ah, dia meletakkan anting itu di meja.

Pagi hari, di akhir pekan.

Ji Eun membangunkan Chang Kook untuk sarapan dulu nanti bisa tidur lagi. Tapi Chang Kook enggan beranjak dan semakin merapatkan selimutnya.

Ji Eun memasukkan kembali nasi yang sudah dia siapkan ke dalam rice cooker. Dia lalu bersih-bersih rumah tidak ketinggalan sarang si Mideum.

"Mideum, kamu tidak makan lagi? Ibu minta maaf. Pokoknya, Sa Rang harus ditemukan."

Soo Ah mengirim pesan pada Ji Eun. "Sayang, sudah sarapan? Mau mampir sebentar?"

Ji Eun akhirnya pergi ke rumah Soo Ah. Soo Ah saat itu sedang menyiapkan sarapan. Kebetulan Ah Ram pergi tamasya dengan sekolah, Ah Jin pergi latihan balet, dan Young Jae entah di mana.

Soo Ah mengajak Ji Eun sarapan di taman. Dia menanyakan perkembangan hubungan Ji Eun dan Jung Woo.

Ji Eun enggan membahasnya. Tapi dia mengaku kalau dia dan Jung Woo tidak akan bertemu lagi. Sejak awal, mereka tidak ditakdirkan untuk bersama.

"Keren! Tidak melibatkan perasaan. Meski ekspresi wajahmu tidak begitu."

Ji Eun diam sejenak. Tapi kemudian dia bicara seolah acuh tak acuh. "Mungkin lebih baik begini. Andai terus bertemu, kami hanya akan saling menunjukkan keburukan. Jangan menyebutnya di hadapanku lagi."

Soo Ah merasa aneh karena sebelumnya Ji Eun bilang senang menemui Jung Woo sebagai teman. Apa yang terjadi? Apa Ji Eun di campakkan atau mencampakkan?

Akhirnya Ji Eun menceritakan apa yang terjadi. Soo Ah kaget sekaligus takjub sementara Ji Eun menutupi wajahnya karena malu.

"Kalian manis sekali. Aku iri. Orang mungkin mengira kalian masih remaja."

"Jangan mengolok-olok. Aku malu setengah mati. Kini Aku benar-benar tidak akan menemuinya lagi."

"Apa kamu bisa? Semua orang sama. Kalau berusaha untuk tidak menemui malah semakin ingin bertemu. Semakin berusaha ingin tidak bertemu, semakin rindu." Soo Ah mengatakannya dengan nada yang dalam seolah itu yang terjadi padanya.

Ji Eun yang peka bertanya apa ada masalah antara Soo Ah dan Ha Yoon. Soo Ah mengaku kalau Ha Yoon mengatakan padanya agar mereka tidak bertemu lagi.

"Kamu pasti sangat menyukainya ya."