Dinner Mate Episode 3 Part 1

Dinner Mate

Sumber konten dan gambar : MBC

"Maukah kau makan malam denganku?" Tanya Hae Kyung saat menghampiri Do Hee.


Keduanya pun akhirnya pergi mencari restoran yang masih buka. Hae Kyung mencari di google tapi kebanyakan restoran yang dekat sudah tutup karena memang sudah larut malam. Saat akhirnya dia menemukan restoran yang sesuai dengan seleranya, Do Hee malah menghentikan mobilnya karena melihat sebuah foodtruck yang sudah mau tutup.


Hae Kyung tidak setuju mereka makan disana karena kelihatannya tidak bersih. Si pemilik restoran berusaha membujuknya dengan berkata kalau restoran yang terlihat bagus biasanya malah restora lusuh. Haha.

Hae Kyung tanya sudah berapa lama restoran foodtruck itu berjualan. Si chef menunjukkan kelima jarinya. Do Hee mengira itu lima tahun ternyata maksudnya lima hari. Haha.

Pemilik foodtruck mencoba mempromosikan menu-menunya. Do Hee memilih nasi dengan landak laut sementara Hae Kyung memilih nasi dan daging b*bi. Menunya semacam ricebawl gitu.



Do Hee memuji rasa landak lautnya yang membuatnya bisa merasakan laut. Hae Kyung tampak skeptis. Orang cuma nasi dimana-mana ya rasanya sama. Tapi begitu dia mencoba makanannya, raut mukanya langsung berubah. Do Hee pun mencicipinya dan memuji kalau rasanya enak.


Hae Kyung menatap Do Hee sejenak. Dia bertanya-tanya kenapa Do Hee tidak bertanya kenapa dia kembali. Bukankah normal menanyakan itu begitu dia kembali.

Eh si Do Hee kayak cenayang. Dia tahu Hae Kyung pasti sedang berpikir kenapa dia tidak bertanya kenapa Hae Kyung kembali. Hae Kyung sampai tersedak karena Do Hee bisa membaca pikirannya. Tapi dia menyangkal kalau dia memikirkan hal tadi.

"Maaf. Tapi aku tidak berpikir begitu."

"Aku tidak bertanya karena kupikir tidak ada gunanya. Mungkin karena aku tampak menyedihkan," aku Do Hee.

"Bukan begitu."



"Aku bisa melihat kau sangat berpendidikan dan dihormati. Dan sepertinya kau orang kaya. Aku mengerti. Jika sudah nyaman secara emosional dan finansial, kau akan bersimpati pada orang lain. Itu wajar. Melihat perlakuanmu dan cara bicaramu padaku, kurasa kau tidak melihatku secara romantis. Jadi peluangmu merayuku akan sangat rendah. Jujur aku tidak merasa canggung di dekatmu. Karena aku juga tidak melihatmu secara romantis."

Hae Kyung melipat tangannya sambil tersenyum mendengar analisis Do Hee. "Kau seperti psikiater."

"Ah aku benci psikiater. Mendengarkan mereka seperti mendengar penipu."

Raut wajah Hae Kyung langsung berubah. "Apa? Kau pernah ditipu psikiater?"

"Tidak juga."

"Kau mengkritik suatu profesi tanpa dasar. Itu perilaku yang buruk."

"Kau pernah meminjam uang dengan psikiater? Kau melindungi mereka?"

"Bukan itu yang ku lakukan." Hae Kyung hendak menjelaskan lebih lanjut tapi dia mengurungkannya dan menyuruh Do Hee makan saja. Dia pun makan kembali.

"Intinya ini adalah hari yang sangat istimewa. Seharusnya ini juga hari yang buruk. Berkatmu, ini jadi hari yang aneh," ucap Do Hee.

"Ngomong-ngomong, mari kita klarifikasi satu hal. Aku tidak kembali untuk mengasihanimu. Aku kembali karena ingin makan malam bersamamu."

***

Selesai dengan urusan perut, sekarang dia merasa ngantuk. Dia mengajak Hae Kyung ikut dengannya kalau dia belum memesan kamar hotel.




Tiba-tiba pemilik foodtruck dan chefnya datang sampai mengagetkan mereka. Katanya ada penginapan di dekat sana. Interiornya sangat mewah sampai mereka pasti akan berpikir itu rumah atau istana. Kolam renangnya pun seluas taman bermain. Pemiliknyapun orang yang sangat baik.

Hae Kyung seperti biasa tidak tertarik. Tapi Do Hee meminta dituliskan alamatnya.

"Bukankah itu aneh?" Tanya Hae Kyung begitu dua pria tadi pergi. Do Hee hanya tersenyum menanggapinya.


Keduanya pun pergi ke hotel yang dimaksud tapi hotelnya lumayan luas. Tidak semewah yang diceritakan. Mereka disambut sang pemilik hotel, sepasang suami istri.

Pemilik hotel tersenyum melihat pakaian Hae Kyung yang sama dengan si suami. Do Hee pun menahan tawanya.

"Jadi mau kamar dengan ranjang atau tanpa ranjang?"

"Apa?" Tanya Hae Kyung bingung.

"Sepertinya wanita itu bukan dari sini. Tapi... Anda dari Hamdoek?"

"Aku dari Seoul. Aku kesini untuk tugas."


Si istri menyenggol suaminya. Dia tanya apa mereka mau pesan kamar dengan bak mandi.

Hae Kyung menjelaskan kalau mereka mau pesan dua kamar karena mereka mau tidur terpisah. Pemilik hotel tertawa. Katanya pada awalnya semua orang bilang begitu.

Do Hee meyakinkan kalau mereka memang mau pesan dua kamar.  Si istri mengingatkan kalau mereka tidak boleh berubah pikiran nantinya.


Sebelum membayar, Hae Kyung melihat foto pemilik hotel bersama dua pria dari foodtruck tadi. Mungkin mereka keluarga. Hae Kyung menunjukkan foto itu pada Do Hee.

Akhirnya mereka pun dapat kamar. Do Hee di lantai bawah dan Hae Kyung di lantai atas.

Hae Kyung duduk diranjang. Lagi-lagi pikirannya melayang pada kenangannya bersama seorang wanita.



"Jadi bagaimana kalau kau makan malam dengan orang asing?" Tanya wanita itu.

"Entahlah. Aku tidak mau makan dengan orang yang tidak dekat denganku. Jika aku makan dengan orang asing, itu artinya mungkin aku ingin berada di sisi orang itu," jawab Hae Kyung. "Itu tindakan paling tulus yang bisa aku lakukan untuk orang lain."


Si wanita duduk di pangkuan Hae Kyung. "Kalau begitu, kenapa kau tidak melakukan hal yang paling tulus yang bisa kau lakukan pada pasanganmu?" Dan merekapun berciuman.

Hae Kyung menghela nafas mengingat momen tadi. Sementara di lantai bawah, Do Hee sepertinya tidak bisa tidur. Beberapa saat kemudian, dia sudah ada di halaman hotel tepatnya di depan kolam renang.



Do Hee mengangkat botol sojunya. "Selamat Do Hee! Kau cepat mengetahui kalau dia brengs*k." Do Hee menggerutu kalau kalimat tadi itulah yang biasanya dikatakan pemeran utama sinetron yang positif berlebihan. "Selamat apanya? Tidak ada yang perlu dirayakan. Jika ada yang menyelamatiku atas kejadian hari ini, aku akan memukulnya."

Do Hee menenggak minumannya. Dia sedikit menangis dan mengeluh kenapa dia masih merindukan Young Dong.


Hae Kyung berusaha tidur. Dia mematikan lampu kamarnya. Tapi tiba-tiba dia mendengar teriakan Do Hee. Hae Kyung pergi ke balkon dan melihat Do Hee yang mabuk sedang 'berenang' di kolam yang kosong. Ternyata kolamnya tidak ada airnya.

Hae Kyung pun turun dan menyuruh Do Hee keluar dari kolam renang. Tapi Do Hee malah mengajaknya berenang bersama.

Hae Kyung hendak pergi karena Do Hee tidak juga mau keluar. Tapi dia berbalik lagi karena melihat Do Hee malah tiduran di kolam renang.




Hae Kyung turun ke kolam dan mencoba membangunkan Do Hee karena disana dingin. Awalnya Do Hee diam saja saat Hae Kyung membangunkannya sampai dia bertanya apa Do Hee baik-baik saja. Tapi kemudian Do Hee membuka matanya dan merentangkan tangannya.

"Kau tahu? Jika tetap disini, di dasar kolam yang penuh air, aku akan mati bukan? Tapi masalahnya, kolam ini tidak ada airnya. Tapi kenapa aku merasa sesak seolah-olah aku akan mati. Rasanya aku akan tenggelam." Setetes airmata turun dari sudut mata Do Hee.

Hae Kyung duduk di samping Do Hee. "Kalau begitu, paksakan dirimu untuk bernafas. Begitulah caramu untuk merasakan sakit dan sembuh dengan cepat. Saat kau terus berusaha, lukamu akan menghilang dan berubah jadi insang. Ini akan membantumu bernafas dengan nyaman."



Do Hee akhirnya mengeluarkan tangis lirihnya. Dia menutupi matanya dengan lengannya agar tidak terlihat.

Bersambung ke Dinner Mate episode 3 part 2

Post a Comment

0 Comments