Sinopsis Dan, Only Love Episode 11 Part 2

Drama Korea
Dan, Only Love/Angel's Last Mission : Love
Episode 11 Part 2


Sumber konten dan gambar : KBS2


Flashback

Kang Woo membawa abu Seol Hee ke apartemennya. Dia membayangkan Seol Hee menari di sana. Perlahan, gambar bulu pada saputangan Kang Woo terbakar. 

Kang Woo naik ke atas kursi. Sebuah tali tergantung di depannya.

"Aku sangat ingin jadi manusia, tapi tidak ingin di dunia yang tidak ada kamu."

Kang Woo memakaikan tali ke lehernya. Dia menendang kursinya. Tapi talinya tidak cukup kuat untuk menopang berat tubuhnya. 



Kang Woo jatuh ke lantai dan terbatuk-batuk. Dia menangis.

Waktu berlalu, Kang Woo memakan pil satu botol sekaligus.

"Aku tidak bisa mati, juga tidak bisa hidup dengan benar. Begitulah aku selama 15 tahun."

Flashcack end



Kang Woo menatap ke kuil. Sepertinya kali ini akan berjalan baik. Seorang biksu menghampirinya.

"Kamu pasti kehilangan orang yang kamu sayangi. Aku masih bisa melihat gelombang kerinduan di matamu. Saat kamu sepenuh hati mencintai, aku yakin orang yang kamu cintai akan berada di surga. Dan aku bisa menebak , dia akan damai."

"Apa 'damai' benar-benar  ada? Hidup merupakan siksaan. Ingin dilahirkan kembali adalah pemikiran yang konyol. Dan berharap damai di sisi-Nya kedengarannya payah, bukan?" Kang Woo meangkah pergi.


"Lalu, apa maumu Pak Malaikat?" tanya si biksu yang ternyata dewa Hoo.

Kang Woo berbalik. Dia hanya tersenyum menyeringai.


Yeon Seo membuka kotak anting dari Bu Choi. Miss Jung bertanya memangnya Yeon Seo benar-benar akan hadir? Dia membacakan ramalan bintang untuk Yeon Seo.


"Jika kamu meninggalkan rumahmu, akan ada masalah. Tetaplah di rumah. Itu ramalan bintangmu hari ini. bukankah menakutkan?"

"Yang satu menceramahiku. Dan kamu membaca ramalan bintangku."

"Itu karena kita tidak merasa nyaman dengan ini. Horoskop adalah data besar yang mengandung prinsip-prinsip dari alam semesta dan sejarah manusia. Jika kamu abaikan, kamu akan berada dalam masalah."

"Aku akan hadapi. Aku mungkin tidak bisa menghindar walaupun aku mau." Yeon Seo membuka kotak bedaknya dan mulai memoles wajahnya.

"Baik. Karena kamu akan hadir, pergi umumkan  dengan senyum cerah. Fantasia milikku. Pekerjaan ini milikku. Resmikan itu!" ucap Miss Jung dengan penuh semangat.

"Aku akan keluar setelah berganti."


Miss Jung pun pergi. Yeon Seo mengambil obat dari dalam lacinya. Sesaat dia mengingat saat dia bertanya apa Dan menyukainya dan Dan menjawab tidak. Yeon Seo memakan obatnya.


Flashback

Ternyata, setelah Dan menjawab tidak menyukai Yeon Seo dan pergi, Yeon Seo pergi ke apotek membeli obat penenang.

"Beri aku seseuatu yang bisa membuatku tenang dan baik-baik saja!"

"Apa?" tanya si apoteker.

"Obat relaksi, obat penenang, atau obat stimulan. Aku tidak peduli apa itu. Aku sudah terlalu mengandalkan orang. AKu mengandalkan orang yang tidak menyukaiku. Aku bukan tipe orang yang mudah terpikat. Aku pasti sudah gila untuk sesaat. Beri aku obat yang akan membuatku baik-baik saja tanpa si brengs*k itu."

Flashback end

Yeon Seo mendengar suara gaduh di luar. Dia menoleh.


Ternyata di luar, Dan menabrakkan mobilnya karena ada seekor kucing. Kang Woo yang kebetulan hendak ke Ivy Mansion memperhatikannya memindahkan si kucing.


Kang Woo turun dari mobil dan menawarkan diri untuk membantu memindahkan mobil Dan. Dan jelas menolak. Dia bahkan sok menyetir memakai satu tangan. Tapi akhirnya dia turun dan marah-marah pada Kang Woo.

"Kamu menghalangiku. Minggir! Aku sedang parkir."

"Apa kamu sedang parkir sekarang?"

"Aku menjaga jarak yang aman, kamu tahu? Kapan kamu dapat SIM?"

"Apa yang kamu bicarakan?"

"Astaga! Kamu tidak seharusnya parkir mobilmu di sini."


Kang Woo tidak menjawab Dan karena dia terpukau melihat Yeon Seo yang baru saja keluar. Dan pun menoleh dan ikut terpukau melihatnya. Mereka berdua maju bersamaan hingga bahu mereka bersenggolan.


"Aish!" keluh mereka secara bersamaan. Keduanya lalu sama-sama memamerkan senyum pada Yeon Seo.

"Kenapa? Apa Kim Dan dapat SIM?" Tanya Yeon Seo. Dan mengangguk dengan bangga.

"Bagaimana kalau hari ini bersamaku? Demi keselamatan," tawar Kang Woo.


Dan langsung pasang muka masam. "Itu lebih baik."


Beberapa saat kemudian, ketiganya sampai di acara Fantasia's Night. Yeon Seo menggandeng tangan Kang Woo, sementara Dan berjalan di belakang mereka.

Salah seorang investor mengenalkan Ishikawa Seiji pada Yeon Seo. "Dia pria istimewa hari ini," ujarnya. Ishikawa Seiji."


"Lee Yeon Seo ssi. Senang bertemu denganmu." Ishikawa Seiji mengulurkan tangannya.

Yeon Seo menjabat tangannya. "Terimaka...."

Ishikawa Seiji mengelus tangan Yeon Seo sambil terus menatap Yeon Seo. Dan tampak memperhatikannya.

"Selamat bersenang-senang hari ini," sambung Yeon Seo lalu menarik tangannya.

Bu Choi maju. "Kenapa kamu tidak mengiring Pak Seiji, Yeon Seo?"

Kang Woo langsung tanggap. Dia maju dan memperkenalkan diri pada Pak Seiji lalu mengajaknya masuk. Bu Choi jelas kesal. Dia lalu mengomentari Yeon Seo yang mengenakan anting pemberiannya.

"Cantik. Terlihat cocok."

"Ini tidak sesuai seleraku, tapi aku menerima sebagai hadiah."

"Terimakasih. Kehadiranmu di acara sangat berarti," ucap Bu CHoi penuh arti.

"Kamu akan mendapat pengumuman resmi di depan para sponsor, kan? Kapan?"


"Aku akan mengumumkannya segera sesudah pertunjukan berakhir. Jangan khawatir Yeon Seo. Nikmati acara sebanyak yang kamu bisa."

Bu Choi pun melenggang pergi. Kang Woo yang ternyata tidak pergi menemai Pak Seiji, menawarkan lengannya. Yeon Seopun menggandengnya.


Sesampainya di dalam, Kang Woo meminta Yeon Seo menunggu karena dia akan memeriksa para penari terlebih dulu.

"Tunggu aku di sini."

"Aku akan masuk duluan. Aku bisa masuk sendiri," ujar Yeon Seo.

"Tidak!" ucap Kang Woo dan Kim Dan berbarengan.

"Bareng aku," ajak Kim Dan.

"Jangan tinggalkan Yeon Seo sendirian sampai aku kembali, mengerti?"

"Cepat kembali," pinta Dan.


Setelah Kang Woo pergi, Dan mengulurkan lengannya. Yeon Seo menatapnya. "Hei! Jangan menipu diri! Aku bisa berjalan dengan baik tanpamu sekarang."

"Aku tahu. Aku tidak bilang apa-apa. Ayo!"

Yeon Seo pergi begitu saja tanpa menyambut lengan Dan. Dan menghela nafas. Dia menyusul Yeon Seo dan tetap menawarkan lengannya. Akhirnya Yeon Seo mau menggandengnya. Dan menarikkan sebuah kursi untuk Yeon Seo dan mempersilahkan Yeon Seo duduk.


Dan menyapu pandangannya ke seluruh ruangan. Yeon Seo tampak memperhatikannya. Dan mengingat ucapan Miss Jung.

"Periksa apa saja yang bisa jatuh di sekitar agasshi terlebih dahulu. Seperti lampu atau semacamnya."



Tiba-tiba Pak Seiji dan investor (sebelumnya aku kira direktur) ikut duduk di sana. Pak Seiji menyapa Yeon Seo dan hendak menyentuh tangannya. Dan menyandarkan tangannya ke meja hingga mejanya berbunyi. Bu Choi tampak memperhatikan dari mejanya.


"Apa kamu benar-benar berpikir seseorang mungkin mencoba melukai Agasshi?" tanya Dan pada Miss Jung. "Tapi dia keluarga mereka."

"Pikirkan soal itu! Insiden dimana lampu gantung  jatuh, kecelakaan mobil, dan pecahan kaca terjatuh padanya. Hal menakutkan terus terjadi. Aku hanya khawatir."



Kang Woo masuk ke ruangan balerina. Dia meminta mereka untuk tidak terlalu bersemangat. "Jangan sampai cedera,ya?"

"Ya."

"Lantai mungkin licin. Oleskan banyak resin."

"Kita akan meminta sponsor untuk menyumbangkan banyak uang," canda seorang pemain balet pria. Sementara Ni Na terlihat acuh.

"Kita di sini bukan untuk meminta uang. Jangan tersenyum untuk membuat kesan yang baik. Dan jangan berlebihan dengan terlihat terlalu serius. Cukup tunjukkan pada mereka bahwa apa yang kita lakukan layak untuk setiap sen yang mereka habiskan. Itu saja. Okay? Hwaiting!"


Kang Woo bergabung dengan Yeon Seo. Dia mengangguk pada Dan yang sedari tadi berdiri di belakang Yeon Se. Dan langsung mundur pergi. Yeon Seo bisa merasakan kepergian Dan.


Ternyata Fantasia's Night diadakan di atas kapal pesiar. Para tamu di jamu dengan pertunjukan tari.

"Suatu kehormatan bisa bertemu dengan Yeon Seo yang legendaris dari dekat," ucap si investor.

"Tentu. Ayo kita jaga hubungan baik ini," kata Yeon Seo.

Pak Seiji ikut bicara. "Apa ini? Yeon Seo yang terkenal di dunia ada di sebelahku, tapi bahkan aku tidak bisa memegang tangannya," ucapnya dalam bahasa Jepang.

Si investor yang menjawabnya dalam Bahasa Jepang juga. "Maaf. Sebagai gantinya, pilih gadis yang kamu sukai di antara mereka. Aku akan bawa dia padamu nanti untuk pertemuan pribadi."

Pak Seiji memperhatikan para penari. "Aku suka yang tengah. Balerina cenderung sangat langsing." Dia tertawa. Yeon Seo menatapnya tajam seolah dia mengerti apa yang dibicarakan pria di depannya.


"Oh. Yeon Seo san! Suatu kehormatan bertemu denganmu. Maukah kamu tunjukkan pertunjukkan singkat?" Pak Seiji menyodorkan gelasnya mengajak bersulang.

"Ini bukan bagian dari rencana. Kamu harus melihatnya di panggung yang bagus." Yeon Seo menempelkan gelasnya ke gelas Pak Seiji lalu minum.

Kang Woo bilang, dia akan memesankan kursi VIP untuk Pak Seiji saat Yeon Seo comeback.

Si investor menjelaskan dalam Bahasa Jepang bahwa Yeon Seo baru saja menolaknya. Yeon Seo itu sangat sulit dan dihargai mahal. Menurut Pak Seiji, jika Yeon Seo benar-benar jenius, dia bisa mengejutkan semua orang dengan improvisasi.

Bu Choi memperhatikan mereka. "Tidak buruk bertahan dengan para berandal itu."

Seorang pelayan meletakkan camilan di meja Yeon Seo.


"Makanlah, Yeon Seo!" ucap Bu Choi. Dia menjentikkan jarinya pada seorang pelayan. Pelayan itu mendekat. Bu Choi berbisik menyuruhnya membawakan apa yang dia siapkan.


Dan naik ke lantai atas kapal dan memperhatikan pesta dari sana karena MIss Jung sudah memberitahunya tidak akan ada cctv. Dan melihat seorang pria yang mencurigakan di seberangnya.

"Yang penting adalah orang-orang. Jangan lewatkan siapapun yang terlihat mencurigakan," ucap Miss Jung.

Dan segera mengejar pria bertopi tadi.

"Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan di sini."


Ternyata pria tadi hanya ingin merokok. Dia minta maaf karena tahu disana dilarang merokok. Pria itu pun akhirnya pergi. (Btw, ini cowok mirip yang sama Ru Na di kantornya waktu nonton video Yeon Seo di live SNSnya Nina)

Bersambung ke Dan, Only Love episode 12 part 1

Post a Comment

0 Comments