Dinner Mate Episode 2 Part 1

Dinner Mate

Sumber konten dan gambar : MBC

Sang pelakor duduk santai sementara Do Hee dan Young Dong berdiri berhadapan untuk mendiskusikan masalah mereka.

Do Hee menanyakan alasan Young Dong menduakannya. Dia menginginkan alasan obyektif yang bisa meyakinkannya.



Semua pelanggan memasang telinga mereka untuk mengetahui jalannya 'drama' di lantai atas. Tapi salah satu karyawan Young Dong malah menyalakan blender. Geun Hee dengan wajah serius menggeleng padanya. Si karyawan pun langsung mematikan blendernya.


Kepo tingkat dewa, Geun Hee bangkit dari kursinya dan mendekat ke anak tangga agar bisa mendengar lebih jelas. Aksinya di ikuti para pelanggan lain kecuali Hae Kyung.


Young Dong bilang dia tidak yakin kapan awalnya, tapi dia mulai benci mengangkat telepon dari Do Hee. Dia juga mulai berhenti menyimpan foto Do Hee setiap kali Do Hee mengiriminya foto.

Do Hee pasti sakit hati mendengarnya. Begitupun para pelanggan di bawah. Mereka mengatai Young Dong kurang ajar. Bahkan seorang wanita berambut keriting bilang ingin memukul jakun Young Dong dengan sangat keras. Geun Hee yang memang sejak awal diam menyuruh semuanya tenang.

"Sungguh alasan yang mendetail. Hanya itu?" Tanya Do Hee masih sempat tersenyum.

"Tidak. Ini alasan utamanya. Aku mulai benci makan bersamamu."

Do Hee tertegun mendengarnya.

Young Dong melanjutkan. "Kau harus mau makan dengan orang yang kau cintai bukan? Tapi denganmu itu menjadi kewajiban. Aku tidak makan karena ingin tapi karena terpaksa."

Do Hee berusaha menelan kesedihannya. "Jika kau ingin mengakhirinya seperti ini, kenapa kau mengirimiku foto cincin?"

Seketika Young Dong ingat saat tidak sengaja mengirimkan foto cincin pada Do Hee. Dia panik dan bertanya pada karyawannya bagaimana cara mengatasinya. Dan karyawannya lah yang memberinya ide untuk berbohong kalau itu cincin temannya. "Aku tidak sengaja mengirimnya. Aku sungguh minta maaf. Aku akan menerima hukuman apapun" ucap Young Dong menyesal. Tampak jelas dia merasa bersalah pada Do Hee.

"Ibuku bilang aku harus memotong kemal*anmu jika kau selingkuh dariku. Sama seperti saat kita memotong ujung acar lobak." Sontak tangan Young Dong menutupi depan celananya. "Ujung acar lobak bisa digiling dan dimasukkan ke pangsit dan bumbu. Tapi punyamu.... tidak berguna. Jaga saja baik-baik."

Young Dong berterimakasih pada Do Hee. Do Hee meminta mereka untuk tidak pernah bertemu lagi. Sebelum pergi, dia mengambil sampanye yang tadi dia beli untuk jamuan ultah Young Dong.


"Aku ambil sampanye ini. Aku mau merayakan momen bahagia karena membuang sampah sepertimu." Do Hee berkata pada si pramugari kalau sekarang Young Dong miliknya. Do Hee pun pergi sambil tersenyum. Young Dong mengejarnya. Si pramugari ikut membuntutinya. Dan para pelanggan buru-buru kembali ke tempat duduk masing-masing.


Sesampaimya di luar restoran, Young Dong menahan tangan Do Hee.

"Lepaskan!"

"Jika kau pergi seperti ini...."

Do Hee mengangkat botol sampanyenya. "Mau ku pecahkan dahimu untuk melihat isinya?"


Dari dalam restoran Hae Kyung menganalisa Do Hee. Tangan Do Hee tampak gemetar dan dia memegangi dadanya. "Dispnoea. Takikardia. Serangan panik akibat terlalu semangat."

Do Hee menurunkan sampanyenya lalu berjalan pergi. Young Dong berusaha mencegahnya tapi si pramugari menyuruhnya jangan mengikuti Do Hee. Jika Young Dong mau mengejar Do Hee, dia harus putus dulu dengannya.



Langkah Do Hee terhenti sejenak. Sepertinya dia masih berharap Young Dong akan mengejarnya. Tapi hanya kekecewaan yang dia dapat. Young Dong lebih memilih si pramugari dan masuk kembali ke restoran.

Do Hee tertawa sedih. Dia berjalan lemah. Akhirnya Do Hee pun luruh. Dia terduduk menahan kesedihannya.


Hae Kyung tampak termenung setelah memperhatikan Do Hee. Bahkan Geun Hee harus memanggilnya beberapa kali baru dia menyahut. Guen Hee bertanya apa menurut Hae Kyung Do Hee akan baik-baik saja.

"Dia akan butuh waktu. Tapi akhirnya dia akan baik-baik saja."

"Bagaimana kau bisa yakin? Hanya mereka yang pernah terluka yang bisa memahami mereka yang terluka. Dia dihianati. Dia tidak mungkin baik-baik saja."

Mendengar ucapan Geun Hee, seketika terlintas wajah seorang wanita di pikiran Hae Kyung. "Kenapa kau terlihat seperti tidak kehilangan apapun?" Tanya wanita itu.

Menutut Geun Hee, Do Hee butuh orang seperti Hae Kyung. "Dokter, tolong bantu dia. Jika dia pulih, aku juga akan merasa bisa diselamatkan."


Tiba-tiba Geun Hee berdiri dan berkata dengan keras. "Semuanya!"

Para pelanggan langsung berdiri dan mendekat. Geun Hee memberitahu kalau Hae Kyung adalah psikiater terkenal (nah kan beneran). "Dia akan membantu wanita di sana (Do Hee)."

Semua orang bertepuk tangan. Geun Hee menyuruh Hae Kyung berdiri. Tidak punya pilihan karena semua orang mendukungnya, Hae Kyung pun mengambil tasnya dan pergi di iringi para pelanggan yang menyemangatinya. Dia mengejar Do Hee tapi Do Hee sudah keburu naik mobil. Kebetulan ada taksi lewat. Hae Kyung pun segera menghentikan taksi itu dan menyuruh si supir mengejar mobil putih di depan.


Eh setelah Hae Kyung pergi, Guen Hee yang tadinya terlihat tidak nafsu makan, sekarang melahap makanannya seperti orang kelaparan. Haha.


Do Hee menyetir sambil tertawa. "Wow!! Hari yang dinamis. Mungkin aku harus membeli lotre. Aku yakin bisa memenangi hadiah pertama." Wajah Do Hee berubah sedih lagi.


Si sopit taksi yang seorang wanita bertanya apa salah Hae Kyung. Dia mengira kalau Hae Kyung sedang mengejar pacarnya. Hae Kyung berusaha menyangkal tapi sopir taksinya ngeyel dan sok tahu. Katanya dia sudah puluhan tahun mengemudikan taksi di Pulau Jeju. Mendengar analisa-analisa si sopir taksi yang seperti para netizen yang maha tahu, Hae Kyung mengalah saja dan diam.

Mereka berhenti di jalan masuk menuju pantai. Sopir taksi menyuruh Hae Kyung berbaikan dengan pacarnya lalu cium pacarnya. Haha. "Kau pasti bisa! Terimakasih."


Dari kejauhan, Hae Kyung melihat Do Hee yang berdiri di ujung bebatuan di pinggir pantai. Wajahnya seketika tampak cemas.

Bersambung ke episode 2 part 2


Post a Comment

0 Comments